SELAMAT DATANG~~~SUGENG RAWUH~~~WILUJENG SUMPING~~~RAHAJENG RAWUH

Jumat, 30 November 2012

BERKUDA DI KAWASAN GEDONG SONGO, SEMARANG

Gedong Songo
Saat perjalanan dari kota Ambarawa menuju Semarang saya menyempatkan diri untuk mengunjungi objek wisata Gedong Songo. Saya tertarik untuk menyambangi tempat itu setelah melihat papan reklame penunjuk jalan  yang menujukan arah ke Gedong Songo.

Untuk mencapai komplek candi Hindu itu memang jalan yang ditempuh cukup berat. Jalanan yang menanjak serta tikungan yang tajam harus dilalui. Karena letak dari kompleks candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran. Wilayah ini termasuk kedalam Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Tikungan yang dilalui cukup tajam hingga mencapai 45 derajat. Sepanjang perjalanan mata ini akan dimanjakan oleh hijaunya pepohonan dan pemandangan ladang-ladang  sayur milik warga sekitar. Selama perjalanan kami melalui dua buah pasar. Disini banyak dijual hasil pertanian seperti sayur mayur dan buah-buahan. 


Setelah menempuh waktu sekitar 45 menit dari persimpangan jalan raya Bandungan akhirnya sampailah di pintu utama objek wisata Gedong Songo. Untuk masuk ke dalam komplek candi para pengunjung dikenakan biaya sebesar 5.000 IDR. Gedong Songo dalam bahasa Jawa "gedong" yang artinya bangunan atau rumah dan "songo" artinya sembilan, jadi gedong songo artinya kelompok gedung yang berjumlah sembilan. 


Letak dari satu komplek ke komplek candi lainnya cukup jauh. Bahkan jarak dari pintu utama ke kelompok candi pertama saja berjarak sekitar 200 meter dengan jalan yang menanjak. Semakin besar nama kelompok candi maka semakin tinggi pula lokasi candi itu. Untuk memutari seluruh komplek candi dibutuhkan tenaga ekstra karena jalannya yang semakin mendaki dan suhu udara yang cukup dingin sekitar 15 samapai 27 derajat Celsius. Ketika diperhatikan lebih jauh candi-candi yang berada disini memiliki kesamaan seperti candi yang saya temui ketika berpetualang di Dieng, Wonosobo. 


Untuk menuju komplek candi 9 jalan yang dilalui adalah melewati kumpulan pohon pinus. Pohon-pohon ini berdiri tegak dan teratur sehingga memberikan pemandangan yang indah. Menurut cerita orang setempat dahulu candi-candi ini digunakan oleh para raja untuk berdoa atau bertapa dan mendekatkan diri pada dewa. Dibangunnya Gedong Songo di dataran yang tinggi atau pegunungan dimaksudkan untuk menjaga kekhusukan dalam berdoa. Selain itu anggapan bahwa semakin tinggi lokasi sembahyang maka akan semakin cepat terkabul doa mereka karena letaknya yang semakin dekat dengan tempat dewa di langit. 


Selain candi di komplek wisata ini juga terdapat tempat pemandian air panas. Karena disalah satu lokasi banyak dijumpai batuan belerang yang mengandung sulfur. Untuk memasuki atau mandi sembari menikmati hangatnya air panas ini dikenakan biaya masuk sebesar 40.000 IDR/orang. Bagi anda yang tetap ingin mengitari seluruh komplek candi tanpa merasa lelah ditempat ini juga disediakan penyewaan kuda. Jadi selama perjalanan ini anda akan menaiki kuda. Untuk memutari seluruh komplek dengan berkuda harga sewa untuk wisatawan lokal sebesar 50.000 IDR.


Tidak hanya sembarang menaiki kuda, saat menaikinya para pemilik kuda juga akan memberikan pelatihan dan pelajaran yang langsung dapat dipraktekan tentang bagaimana caranya menunggang kuda yang benar. Selain menikmati wisata sejarah bagi anda yang belum mengerti cara berkuda dengan baik tentunya akan membuat anda setidaknya menjadi mengerti bagaimana cara menunggang kuda yang baik dan benar.


Udara yang dingin tentunya akan membuat kita mudah lapar. Untuk mengisi perut yang kosong di area ini juga banyak dijual sate kelinci. Tetapi bagi anda yang tidak suka karena merasa tidak tega memakan hewan lucu itu banyak terdapat alternatif makanan lainnya disana. Di area tersebut juga banyak dijual cenderamata dan baju hangat yang dapat anda jadikan sebagai oleh-oleh.





»» READMORE...

MALIOBORO

Malioboro, tidak ada orang yang tidak mengenal tempat ini. Kawasan yang berada di tengah Kota Jogja ini sudah melekat erat sebagai icon Propinsi DIY. Jalan Malioboro merupakan garis imaginer yang menghubungkan Pantai Parangteritis, keraton, Krapyak dan Merapi. Jalan ini juga merupakan satu dari tiga jalan yang membentang menintasi Tugu Jogja, Stasiun Kereta Tugu hingga Kantor Pos Yogjakarta.


Titk Nol
Penamaan jalan ini didasarkan atas fungsinya sebagai jalan menuju keraton. Dahulu sepanjang jalan ini ditanami beberapa pohon dan untaian kembang saat terdapat iring-iringan keraton melintas ataupun tamu agung yang datang. Kata malioboro berasal darikata "malio" yang artinya mulia dan "boro" yang artinya jalan yang dihiasi oleh untaian bunga.

Sebenarnya perjalanan pertama kali saya ke Malioboro terjadi sejak tiga tahun silam tepatnya pada tahun 2009. Sejak saat itu setiap berkunjung ke Kota Jogja pasti saya akan selalu menyambangi kawasan tersebut. Keunikan dan suasananya membuat saya selalu rindu untuk kembali kesana.

Sepanjang Jalan Malioboro mulau dari Stasiun Tugu hingga Monumen Serangan Umum 1 Maret ramai berdiri lapak-lapak penjual yang menjajakan cenderamata khas Jogja, makanan, dan pakaian (batik). Di jalan ini terdapat pasar tradisional yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu yaitu Pasar Beringharjo. Di pasar ini segala macam barang dapat kita temui, mulai dari pakaian batik, makanan, hasil bumi, obat tradisional, kosmetik, peralatan rumah tangga dan lainnya. Pasar ini dibuka sejak pukul 09.00 pagi.

Saat pagi-pagi melewati jalan ini yang paling enak adalah sarapan sego pecel. Di depan Pasar Beringharjo banyak sekali si mbok dan bahkan si mbah yang berjualan sego pecel berserta lauk pauknya dengan harga yang relatif murah. Ketika malam tiba mulai dari kawasan Stasiun Tugu hingga sisi jalan sepanjang dean Hotel Inna Garuda hingga Pasar Beringharjo banyak dibuka tempat makan atau yang biasa dikenal dengan angkringan. Bagi yang gemar minum kopi, tentunya jangan lewatkan untuk meminum kopi jos sambil menikmati suasana malam Malioboro.


Malioboro saat siang dan malam hari
Tidak jarang jalan ini sering dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan pertunjukaan seni. Ketika watu-waktu tertentu event-event yang diadakan biasanya akan melewati jalan ini. Seperti event Gunungan saat memperingati malam satu suro (tahun baru Islam) dan Mubeng Benteng yang berlangsung pada beberapa waktu lalu.

Disekitar Malioboro juga banyak berdiri tempat penginapan. Mulai dari yang harga sewa paling murah hingga mahal ada semua. Ketika liburan tiba akan sulit bagi anda untuk menemukan tempat penginapan yang kosong disana. 

Sepanjang Jalan Malioboro berdiri bangunan-bangunan penting dan bersejarah. Mulai dari Kantor Gubernur DIY, Kantor DPRD, Pasar Beringharjo, Gedung Agung, Benteng Vredebrug hingga patung besar yang berbentuk kaki atau yang biasa dikenal sebagai Titik Nol. Jalan ini akan menghubungkan kita dengan Alun-Alun Utara. Ketika waktu Sekatenan di alun-alun ini akan berdiri pasar malam dan biasanya berlangsung selama satu bulan.





»» READMORE...

LAWANG SEWU


Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah tempat yang tidak lupa saya datangi ketika berada di Kota Semarang. Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yaitu kata Lawang yang artinya pintu dan Sewu yang artinya seribu. Jadi lawang sewu artinya pintu seribu. Hal ini dikarenakaan bangunan megah ini memiliki pintu yang begitu banyak dan diperkirakan jumlahnya mencapai seribu.

Bangunan yang pada masa kolonial Belanda digunakan sebagai Kantor Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) tepat berada di depan Tugu Muda Semarang. Untuk masuk kedalam bangunan ini wisatawan diharuskan membayar tiket sebesar 5.000 IDR.

Saat berkunjung kesana bangunan ini sedang dipugar, sehingga wisatawan hanya dapat memasuki bagian belakang bangunan. Di sana juga dipamerkan foto-foto mengenai perkereta apian pada saat itu. Selain itu juga terdapat foto-foto perubahan bentuk bangunan dari masa ke masa. Kita pun dapat melihat beberapa contoh barang yang berkaitan dengan bangunan tersebut seperti genteng, batu bata, hingga berbagai macam ubin yang dipasang.



Lawang Sewu
Bagunan yang pada masa Belanda ini dijadikan sebagai Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta terdiri atas tiga lantai. Hal ini terlihat dimana pada bagian depan bangunan dipajang kepala lokomotif yang tentu umurnya sudah sangat tua. Pada sisi lain dari bangunan terdapat jalan menuju ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah ini cukup gelap, dan untuk memasukinya kita diharuskan menyewa sepatu boot sebesar 10.000 IDR ini sudah termasuk biaya masuk dan lengkap dengan pemandu wisatnya. Diharuskannya menggunakan sepatu boot karena banyaknya genangan air disepanjang lantai.

Ruang bawah tanah ini dahulu dibuat untuk menampung air yang berguna sebagai pendingin ruangan. Ketika air mengembun maka akan menyerap masuk kerongga dinding yang menyebabkan ruangan diatasnya menjadi sejuk. Karena pada saat itu tentunya belum ada AC. Akan tetapi, pada masa pendudukan Jepang ruang bawah ini berubah menjadi penjara. Kekejaman Jepang pada saat itu terlihat ketika banyaknya tawanan yang dimasukkan kedalam penjara. Kondisi tempat yang tidak manusiawi tanpa adanya cahaya dan rongga udara yang baik memang cocok dijadikan tempat oleh para tentara Jepang untuk memenjarakan warga yang dianggap memberontak. Tidak hanya sebagai ruang penjara, tidak sedikit tawanan yang dihukum mati di tempat ini. Di sana terdapat penjara berdiri, penjara jongkok, rantai besi, hingga tempat pemasungan. Ruang bawah tanah ini hampir sama bentuk dan fungsinya seperti ruang bawah tanah di Museum Fatahillah Jakarta.



Lawang Sewu
Saat melewati salah satu sisi ruang bawah tanah terdapat sekitar dua pintu kecil yg menghubungkan bangunan ini dengan jalan menuju sungai. Jika dilihat dari atas tanah, bagian yang terdapat pintu kecil itu nampak seperti tempat penampungan sampah. Ternyata itu adalah jalan pintas yang digunakan untuk membuang tawanan yg telah dibunuh oleh tentara Jepang.

Karena dahulu banyak terjadi pembantaian yang dilakukan di bangunan ini maka berkembang anggapan bahwa tempat ini banyak dihuni oleh makhluk gaib. Maka tidak jarang pada tengah malam banyak orang yang sengaja memasuki ruangan ini hanya untuk menguji nyali mereka. Akan tetapi, setelah dilakukan perbaikan oleh pemerintah setempat bangunan ini dialihkan sebagai objek wisata bangunan sejarah dan kadang-kadang dijadikan sebagai tempat pertunjukan pagelaran seni.


Ketika anda berkunjung ke kota lumpia ini jangan lupa untuk menyempatkan diri berkunjung ke Lawang Sewu. Selain kita akan disuguhkan oleh pesona keindahan bangunan kuno yang masih berdiri kokoh hingga saat ini kita juga dapat menambah pengetahuan mengenai sejarah bangsa Indonesia.





»» READMORE...

BARON,,PANTAI DI SELATAN YOGJAKARTA

Baron salah satu pantai yang tidak jauh dari pantai Sundak dan menjadi pantai kedua yang saya datangi saat itu. Tidak hanya pantai Baron Kawasan Wisata Baron juga meliputi beberapa pantai lainnya seperti Pantai Siung, Sundak, Krakal dan Kukup. Pantai yang terletak di sebelah barat pantai Sundak ini memiliki daya tarik tersendiri. 


Pantai Baron

Jarak dari tempat parkir menuju bibir pantai memang tidak sedekat Pantai Sundak. Sedikit lebih jauh yaitu sekitar 100 meter. Berbeda dengan Pantai Sundak pada pantai ini terlihat lebih ramai oleh warung, nelayan, tempat penginapan dan tempat pelelangan ikan. Pantai yang diapit oleh bukit di sisi kanan kirinya merupakan area teluk. Pada pantai ini kita juga akan menemukan jejeran kapal nelayan yang sedang disandarkan.


Muara sungai 

Kodisi pantai yang indah dan warna pasir yang coklat membuat para wisatawan rela menceburkan diri ke area pantai. Tetapi area yang dapat digunakan untuk berenang terbatas hanya sampai pada penanda akhir areaa aman berenang. Hal ini dikarenakan ombak pantai yang cukup besar dan berbahaya. Tidak jauh dari bibir pantai terdapat sungai yang mengalirkan air tawar menuju laut. Berbeda dengan sungai pada umumnya, sungai ini memiliki air tawar yang bersih karena air ini mengalir dari dalam bawah tanah. Dengan bersihnya air maka tidak sedikit wisatawan yang berenang di sungai ini. 


Muara sungai

Jika anda pernah mengunjungi Pantai Depok, Pantai Baron ini sama seperti Pantai Depok. Di pantai ini banyak terdapat warung-warung penjual makanan laut. Jadi selain menikmati desiran ombak di tepi pantai kita juga dapat memanjakan lidah kita dengan makan laut yang dijajakan. Bagi yang ingin menikmati malam di Pantai Baron dua bukit yang berada di sisi pantai dapat dijadikan alternatif menginap yang baik. Karena di tempat itu kita dapat melihat hamparan laut yang luas. Selain itu, dari bukit ini tentu kita dapat menikmati senja yang indah.    






»» READMORE...

DEBURAN OMBAK DI PANTAI SUNDAK

Jogja Istimewa,, kalimat yang sering terdengar ketika mendengar cerita para traveler yang menyambangi kota ini. Kota yang dikenal sebagai kota pelajar ini tidak hanya kaya akan wisata budaya, tetapi juga wisata alam yang dimilikinya. Mulai dari gunung, bukit, goa hingga pantai yang berada di propinsi ini sangat indah dan wajib untuk dikunjungi ketika aanda berkunjung ke Yogjakarta.

Sudah tidak aneh lagi ketika berkunjung ke Jogja, Malioboro dan Borobudur akan menjadi tujuan para wisatawan lokal dan mancanegara. Tetapi kali ini tujuan perjalanan saya adalah bagain selatan dari Propinsi Yogjakarta tepatnya di daerah Gunung Kidul. Wisata pantai yang terdapat di wilayah Gunung Kidul ini cukup banyak. Ada sekitar 15 pantai membentang disepanjang selatan Pulau Jawa ini dan salah satu pantai yang akan dituju adalah Pantai Sundak.

Pantai Sundak terletak di Desa Sidoharjo, Kecamaatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Untuk mencapai lokasi tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam dari Kota Jogja. Jalur yang dilalui dari Kota Jogja adalah melalui Wonosari dan menuju Tepus, Gunung Kidul. Saat ini pemerintah DIY sedang gencar untuk mempromosikan wisata Gunung Kidul. Salah satu caranya dengan membangun akses jalan yang menghubungkan Kota Jogja, Wonosari dan Gunung Kidul. Tidak diragukan lagi bahwa jalan-jalan yang melintas di DIY menurut saya adalah jalan terbaik dan termulus di Pulau Jawa (bisa anda rasakan sendiri jika berkunjung ke sana).

Jalan yang menanjak dan udara yang cukup sejuk terasa saat memasuki kota Wonosari. Tidak berbeda dengan itu, ketika menuju daerah Tepus mata ini dimajakan dengan jalanan menanjak dan menurun dengan bentangan bukit-bukit kecil serta ladang-ladang milik warga sekitar. Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu dua jam akhirnya sampailah kami di Pantai Sundak.

Dari tempat parkir untuk menuju bibir pantai tidaklah jauh hanya sekitar 30-50 meter. Keindahan pantai ini terlihat dari pasirnya yang putih dan bersih. Tidak berbeda dengan pantai selatan lainnya, Pantai Sundak memiliki karakteristik ombak yang cukup besar. Hal ini dikarenakan lokasinya yang berbatasan langsung dengan laut lepas, yaitu Samudera Hindia. Beningnya air pantai membuat karang-karang kecil yang bertebaran di sepanjang bibir pantai dapat kita lihat dengan jelas. Memang pantai ini tidak sepanjang pantai lainnya yang bersebelahan dengan Pantai Sundak. Akan tetapi, pesona alamnya yang indah telah membuat saya jatuh hati padanya.

Pada sisi kanan dan kiri pantai terdapat batu karang yang besar yang memisahkan pantai ini dengan pantai yang lain. Di salah satu sisi terdapat goa yang didalamnya mengalir mata air tawar. Konon dahulu terdapat seekor anjing yang sedang kelaparan bertengkar dengan seekor landak dalam goa tersebut. Akhirnya pertengkaran ini dimenangkan oleh anjing yang berhasil menggigit sebagian tubuh landak tersebut. Ketika sang pemilik anjing mencari keberadaan anjingnya itu tiba-tiba anjing ini keluar dari goa dengan menggigit sebagian tubuh landak itu. Akhirnya, pemilik anjing itu memasuki goa untuk melihat apa yang terjadi. Tak disangka ternyata muncul mata air tawar yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kehidupan sehari-hari. Berdasarkan cerita itu maka pantai ini diberi nama Sundak. Sundak merupakan singkatan dari kata "su" (Asu) yang artinya anjing dan "dak" yang yaitu landak.

Selain itu di pantai ini juga terdapat beberapa warung makan yang menjual masakan laut. Memang disekitar pantai ini tidak terdapat penginapan. Jadi ketika anda ingin bermalam di pantai ini tidak ada salahnya jika mendirikan tenda di tepi pantai sambil menyalakan api unggun.





»» READMORE...