Titk Nol |
Sebenarnya perjalanan pertama kali saya ke Malioboro terjadi sejak tiga tahun silam tepatnya pada tahun 2009. Sejak saat itu setiap berkunjung ke Kota Jogja pasti saya akan selalu menyambangi kawasan tersebut. Keunikan dan suasananya membuat saya selalu rindu untuk kembali kesana.
Sepanjang Jalan Malioboro mulau dari Stasiun Tugu hingga Monumen Serangan Umum 1 Maret ramai berdiri lapak-lapak penjual yang menjajakan cenderamata khas Jogja, makanan, dan pakaian (batik). Di jalan ini terdapat pasar tradisional yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu yaitu Pasar Beringharjo. Di pasar ini segala macam barang dapat kita temui, mulai dari pakaian batik, makanan, hasil bumi, obat tradisional, kosmetik, peralatan rumah tangga dan lainnya. Pasar ini dibuka sejak pukul 09.00 pagi.
Malioboro saat siang dan malam hari |
Disekitar Malioboro juga banyak berdiri tempat penginapan. Mulai dari yang harga sewa paling murah hingga mahal ada semua. Ketika liburan tiba akan sulit bagi anda untuk menemukan tempat penginapan yang kosong disana.
Sepanjang Jalan Malioboro berdiri bangunan-bangunan penting dan bersejarah. Mulai dari Kantor Gubernur DIY, Kantor DPRD, Pasar Beringharjo, Gedung Agung, Benteng Vredebrug hingga patung besar yang berbentuk kaki atau yang biasa dikenal sebagai Titik Nol. Jalan ini akan menghubungkan kita dengan Alun-Alun Utara. Ketika waktu Sekatenan di alun-alun ini akan berdiri pasar malam dan biasanya berlangsung selama satu bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar