SELAMAT DATANG~~~SUGENG RAWUH~~~WILUJENG SUMPING~~~RAHAJENG RAWUH

Sabtu, 01 Desember 2012

DARI COKELAT, ES, HINGGA MASJID DI KOTA GEDE

Ketika berkunjung ke Kota Gede mungkin yang banyak terlintas adalah kerajinan peraknya. Memang di kawasan ini banyak ditemui pengrajin perak. Tetapi selain melihat perak tentunya masih ada sejumlah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ketika menyambangi rumah seorang kawan dikawasan Kota Gede saya diajak berkeliling disekitar sana. Dia hanya mengatakan bahwa akan membawa saya berkeliling tanpa mengatakan kemana tujuan kami sebenarnnnya.


Mulanya tempat yang disambangi adalah sebuah rumah dengan halaman yang luas. Ternyata rumah itu adalah gallery dan sekaligus pabrik pembuatan Cokelat Monggo. Cokelat Monggo adalah cokelat khas Jogja. Cokelat yang digunakan adalah cokelat terbaik yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Di tempat ini kita dapat langsung melihat proses pembuatan cokelat secara langsung dan proses pengemasan. Cokelat Monggo ini memiliki berbagai varian rasa mulai dari yang Paraline dengan isi selai strowbery, durian dan potongan kacang; kombinasi dengan chilli, jahe, dan lainnya. Untuk lebih mengetahui sejarah berdirinya Coklat Monggo ini anda bisa melihatnya di http://chocolatemonggo.com


Perjalanan pun kami lanjutkan menuju Masjid Kotagede. Masjid ini merupakan masjid tertua dan telah berdiri sejaka zaman Keraajaan Mataram. Lokasinya masih berdekatan dengan makam raja-raja Mataram. Rumah penduduk disekitar itu pun masih banyak yang berarsitektur Jawa kuno.


Setelah puas berkeliling di kawasan itu rasa lapar pun datang. Sekitar 200 meter dari Masjid Mataram terdapat warung sederhana yang menjual berbagai macam es dan bakso. Ketika memasuki warung kesan sederhana dan kuno pun mulai tampak. Warung ini sangat sederhana terlihat dari perkakas yang digunakan, toples-toples kuno yang berjajar hingga teko yang terbuat dari seng tak luput terlihat oleh mata. Daftar menu ditulis disebuah papan dengan ejaan lama bercampur dengan aksara jawa. Antara ruang makan dengan dapur hanya dibatasi oleh jajaran botol Sar Saparila yang disusun rapi.


Menu yang terdapat di warung ini juga beraneka ragam., mulai dari es buah, es ketan, es soklat (coklat), es jeruk dan es-es lainnya. Tidak hanya es disni juga disediakan minuman hangat seperti wedang tape, wedang jahe, teh, kopi dan lainnya. Selain kerupuk yang diletakkan pada toples-toples jadul; gorengan seperti bakwan, tahu dan tempe yang ditemani cabe rawit dengan ukuran besar; serta tentunya bakso yang menjadi menu andalan dari warung Sido Semi ini. Harga dari makanan yang dijual di warung ini juga tergolong murah. Karena waktu kami datang baksonya sudah habis jadi hanya makan tiga buah gorengan dengan sebotol saparila dan uang yang harus saya bayarkan hanya 5.000 IDR. Cukup murah bukan!!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar