SELAMAT DATANG~~~SUGENG RAWUH~~~WILUJENG SUMPING~~~RAHAJENG RAWUH

Selasa, 04 Desember 2012

BACKPACKER KE LOMBOK

Lombok
Disini saya hanya ingin men-share pengalaman backpacker saya dengan keempat kawan saat pergi menuju Lombok. Memang perjalanan ini sudah terjadi dua tahun yang lalu dari sejak saya menulis artikel ini, mungkin biayanya tidak akan jauh berbeda dengan saat ini.

Perjalanan kami diawali dari kota hujan Bogor. Kala itu tujuan kami ke Lombok sebenarnya bukan untuk berwisata melainkan untuk melakukan salah satu tugas PKL kami. Perjalanan dimulai dengan keberangkatan kami menuju Jakarta, tepatnya Stasiun Senen. Untuk menuju Stasiun Senen kami menggunakan Commuter Line dan berhenti di Stasiun Juanda. Dari Stasiun Juanda ini kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bajaj hingga Stasiun Senen. Setibanya di Stasiun Senen sekitar pukul 10.00 dan dari stasiun inilah kami akan melakukan perjalan panjang menuju kota apel, Malang.

Setasiun Bogor
Untuk menuju ke Malang dengan kereta saat hanya terdapat dua macam dari Jakarta yaitu kereta eksekutif dan ekonomi. Karena judulnya saja sudah backpacker tidak mungkin kan memilih menggunakan kereta eksekutif. Kereta yang membawa kami menuju kota Malang adalah Kereta Matarmaja. Ketika itu suasana kereta ekonomi memang tidak sebaik saat ini. Waktu itu kereta ekonomi masih menjual tiket berdiri sehingga akan sangat banyak kita temukan orang yang berdiri dan duduk di sepanjang lorong kereta api. Suasana yang panas, ramai, dan tidak sedikit pria yang merokok di dalam kereta mewarnai perjalanan kami pada waktu itu.

Stasiun Malang Baru
Perjalanan menuju Malang memang cukup jauh dan membutuhkan waktu sekitar 18 jam perjalanan. Tepat pukul 07.00 pagi keesokan hari akhirnya kereta ini berhenti di stasiun terakhir, yaitu Stasiun Kota Malang. Selanjutnya kami akan melanjutkan menuju Banyuwangi dengan kereta. Tetapi karena kereta ke Banyuwangi berangkat pukul 14.30 maka kami istirahat dan menunggu dirumah nenek saya di Malang. Lumayan kan untuk memulihkan tenaga yang terkuras selama perjalanan sekaligus isi ulang perbekalan.


Pukul 13.30 kami sudah kembali berada di Stasiun Kota Malang. Setelah sejam menunggu akhirnya kereta Tawang Alun yang muju Banyuwangi datang juga. Karena tidak ada nomor duduk jadi kita harus ikut berdesakan dan berebut tempat duduk dengan penumpang lainnya. Karena penuhnya kereta sudah pasti kami semua tidak memperoleh tempat duduk. Bahkan untuk sekedar menyandakan diri saja terpakssa duduk ditangan bangku yang ada. Setelah setengah perjalanan barulah kami mendapatkan tempat duduk. Itu pun karena penumpangnya sudah turun terlebih dahulu. Perjalanannya cukup lama karena sejak berangkat dari Malang pukul 14.30 kita baru sampai di Stasiun Banyuwangi Baru sekitar pukul 21.30 jadi ada sekitar tujuh jam perjalanan.

Pelabuhan Ketapang
Karena kereta yang kami naiki adalah kereta yang terakhir sampai di stasiun ini sudah barang tentu pada saat kami sampai Stasiun Banyuwangi Baru sudah tutup dan sepi. Bahkan kami nyaris tidak bisa keluar stasiun karena pintu keluar telah dikunci. Beruntung ada petugas yang berjaga, sehingga pintunya bisa dibuka. Perjalanan dengan kereta yang cukup panjang dari Bogor hingga Banyuwangi telah terlewati sekarang saatnya pindah menggunakan  kapal laut. Untuk menuju Pelabuhan Ketapang kami berjalan kurang lebih 300 meter dari stasiun. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dengan stasiun. Sesampainya di pelabuhan lagi-lagi kami beruntung karena terdapat kapal Ferry yang akan menyeberang ke Bali. Penyeberangan dari Ketapang ke Gilimanuk Bali tidak terlalu lama hanya sekitar 45 menit.

Sesampainya di pelabuhan Gilimanuk tentunya akan ada pemeriksaan KTP, jadi jangan sampai anda tidak membawa tanda pengenal (KTP) karena perjalanan akan terhambat bahkan runyam hanya karena itu. Kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 01.00 WITA. Untuk menyeberang ke pulau Lombok kita terlebih dahulu harus menuju Pelabuhan Padang Bai  Karena letakknya yang dibagian timur pulau bali jadi kami harus naik bus. Bus yang menuju pelabuhan Padang Bai dari Gilimanuk memang jarang dan ada setiap 2 jam sekali. Dari kejauhan tak lama kami melihat sebuah bus kosong yang terdiam di terminal Gilimanuk bertuliskan Gilimanuk-Padang Bai. Tanpa pikir panjang langsung saja kami naiki.

Pelabuhan Gilimanuk, Bali
Setelah menungu hampir setegah jam lebih akhirnya bus ini terisi penuh oleh penumpang dan siap untuk berangkat. Perjalanan malam yang sunyi menyisiri hutan belantara mewarnai perjalanan kami di malam itu. Sekitar pukul 05.00 WITA bus yang kami naiki sampai juga di Kota Denpasar. Masih harus melalui dua jam lagi untuk mencapai Pelabuhan Padang Bai  Karena jalanan yang tidak ramai dan lancar akhirnya kami sampai di Pelabuhan sekitar pukul 06.30 WITA.

Kapal yang akan membawa kami menuju Pulau Lombok telah bersandar di tepi dermaga. Setelah melewati perjalanan darat akhirnya kami kembali akan melanjutkan perjalanan laut. Kali ini penyeberangan akan berlangsung lebih lama, sekitar empat jam perjalanan. Selama perjalanan kapal, hamparan laut membentang luas. Inilah selat Lombok, salah satu perairan yang dilintasi oleh aliran Arus Lintas Indonesia (ARLINDO). Akhirnya sekitar pukul 11.45 merapatlah kapal yang membawa kami dari Bali ini di Pelabuhan Lembar, Lombok.

Pelabuhan Padang Bai
Untuk menuju ibukota Lombok, Mataram kita melanjutkan perjalan dengan menggunakan mobil sewa elv. Dari Lembar menuju Mataram juga lumayan jauh dibutuhkan waktu sekitar satu jam perjalan untuk akhirnya kita sampai di Mataram. Selama perjalanan menuju ibukota kami melihat bentangan alam di wilayah kepulauan sunda kecil ini yang cukup panas dan kering. Cukup berbeda jika dibandingkan dengan kondisi di Pulau Jawa. Akhirnya sampailah kami di Kota Mataram, ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat ini. Dari kota inilah anda dapat melanjutkan perjalanan menuju tempat-tempat wisata terkenal seperti Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Pantai Kute Lombok, Gunung Rinjani dan objek wisata lainnya.

Rincian biaya perjalanan Bogor-Malang-Bali-Lombok (2010)
  • Bogor-Jakarta (Stasiun Juanda) dengan kereta api : 7.000/orang 
  • Stasiun Juanda-Stasiun Senen (bajaj) : 30.000 untuk 2 bajaj karena berlima jadi 5.000/orang 
  • Stasiun Senen-Malang dengan kereta api 55.000/orang
  • Malang-Banyuwangi dengan kereta api : 18.500/orang
  • Ketapang-Gilimanuk dengan kapal Ferry : 6.000/orang
  • Gilimanuk-Padang Bai dengan bus :30.000/orang
  • Padang Bai-Lembar dengan kapal Ferry : 30.000/orang
  • Lembar-Mataram dengan elv : 15.000/orang
  • Info : tahun 2012 tarif kerta commuter line 9.000 IDR, bus Gilimanuk-Padang Day 45.000 IDR dan Padang Bai-Lembar 35.000 IDR.
Yang disebutkan diatas adalah biaya yang dikeluarkan untuk ongkos angkutan. Sedangkan untuk biaya makan tidak disebutkan. Lebih baik membawa bekal yang cukup untuk menghindari membeli makanan disepanjang perjalanan sehingga bisa lebih hemat. Jadi ketika itu ongkos yang dikeluarkan dari Bogor-Lombok hanya 166.500 IDR sekali perjalanan. Murah bukan dengan biaya sekitar 400.000 IDR sudah bisa untuk ongkos PP.

Pelabuhan Lembar, Lombok
Mungkin saat ini karena telah trejadi kenaikan harga BBM berimabas pada kenaikan ongkos angkutan jadi akan berbeda sedikit tapi tidak terlalu jauh dari apa yang telah saya uraikan diatas. Untuk pengeluaran biaya makan dan oleh-oleh itu lain hal. Walaupun perjalanan yang dilalui lebih panjang ketimbang memakai pesawat, tetapi akan selalu ada kisah menarik selama perjalanan yang akan terkenang dan menjadi cerita dikemudian hari. Selamat mencoba!!!





1 komentar:

  1. kira2 dari pelabuhan ketapang naik bus yg langsung ke mataram ada gak ya?? mohon infonya tengkiyu

    BalasHapus